Rabu, 17 November 2010

PARA SELUBUNG: AWAL MULA MENJADI SELUBUNG

Menjadi seorang yang terselubung di dalam satu komunitas sungguhlah tidak menyenangkan. Di kelas tercinta XI IPA 3, ada 2 orang terselubung. Si Selubung 1 dan Si Selubung 2. Selubung 1 dan Selubung 2 berteman baik (?). Membosankan sekali untuk menyebutkan nama mereka berdua. Karena ini dunia maya, sebelum saya terkena Undang Undang Penyalahgunaan Teknologi, lebih baik mencegahnya bukan?

Selubung 1 bukanlah orang yang dibenci disini. Perbedaan yang sangat kontras terjadi pada selubung 2 yang mungkin begitu banyak orang yang tidak menyukainya. Saya pun tidak menyukainya. Karena berbagai hal mulai dari hal yang berbau korporasi hingga hal-hal kecil yang mungkin seharusnya tidak diributkan. Dalam hal ini, oknum yang mungkin sangat membencinya adalah seseorang yang tidak suka akan Selubung 2 dari segi apapun. Dialah oknum sang pencari hati.

Mulai dari hal yang cenderung mendekati secara diam-diam Si Selubung 1 dengan berpura-pura bodoh untuk menutupi apa yang mungkin diperbuatnya. Sungguh tindakan yang bodoh berperilaku seperti itu. Hal ini tentu saja sangat dibenci oleh oknum sang pencari hati. Karena mau bagaimanapun, selubung 1 adalah sasaran empuk sang pencari hati untuk disantap sendiri. Tidak untuk bersua. Dan tanpa rasa bersalahnya, si selubung 2 terlihat bebas dengan apa yang diperbuatnya.

Hal kedua yang membuat rakyat lain mengurangi simpati pada selubung 2 adalah sikap tinggi hati dengan omongan yang ditinggi-tinggikan tapi isinya sama sekali kosong! Isinya tidak ada!!! Kalau saya bisa ibaratkan sepeti kaleng kacang, tak sebutirpun kacang yang ada didalamnya. You know how it is like, right!? Saya terkadang menjadi terbawa emosi sendiri mendengar celotehnya. Dari cara bercelotehnya yang senga’ pun, sudah beitu malas untuk mendengarnya. I don’t even want to keep an eye or pay an attention to what he says!

Hal ketiga, si selubung ini selalu saja membuat orang badmood. Dia selalu berpkir apa yang dia perbuat adalah menyenangkan bagi orang lain tetapi sebetulnya tidak sama sekali. Justru membuat orang merasa illfeel dengan apa yang dia perbuat. Dia senang disaat orang lain tidak tahu apa yang membuatnya senang. Karena kesenangan yang dia rasa adalah keheranan besar dan justru sebenarnya dialah yang ditertawakan oleh rakyat lain. So what’s the point, guy!?

Tidak ada yang tahu persis sejak kapan dia menjadi orang yang terselubung. Tapi dia disebut diam-diam oleh si oknum pencari hati sebagai selubung 2 sejak si oknum pencari hati menyaari apa yang mungkin diperbuat oleh sang selubung. Oiya, si selubung 2 pun termasuk dalam daftar bedebah. Damn you guy!!! Dia juga disebut sebagai bedebah 3 dan bedbah kesekian oleh si oknum pencari hati.

Si Oknum Pencari Hati, how poor you are and let’s put up a fight!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar