Minggu, 21 Oktober 2012

Kekuatan Cinta Satukan Hati Antar Insan


Cinta adalah satu hal yang begitu abstrak. Cinta tidak dapat dilihat, tidak dapat didengar, tidak dapat disentuh melainkan hanya dapat dirasakan. Cinta identik dengan sesuatu yang indah, damai dan menyentuh. Semua orang merasakan indahnya mencintai dan dicintai. Semua orang tersenyum karena cinta. Semua orang tertawa karena cinta. Semua orang bahagia karena cinta.

Cinta mempunyai dua macam kekuatan inti yang mempengaruhi kehidupan manusia. Cinta dapat menjadi penyatu namun tak jarang menjadi penghancur. Hal yang akan dielaborasikan dalam artikel ini adalah kekuatan cinta untuk menyatukan manusia.

Kita ada sampai detik ini karena cinta. Cinta yang hadir ditengah keluarga, cinta yang hadir dalam pergaulan dan cinta yang hadir dalam hati kita sendiri. Keluarga yang saling mencintai membuat orang tua kita senantiasa bersatu dan bekerja sama untuk merawat kita hingga saat ini. Seorang ayah yang senantiasa bekerja siang malam untuk menafkahi keluarganya juga karena cinta. Ibu yang bangun begitu pagi untuk memasak makanan untuk keluarganya juga karena cinta.

Cinta yang hadir dalam pergaulan sungguh kompleks adanya. Cinta dalam pergaulan tidak hanya sebatas sepasang kekasih yang menjalin hubungan, namun jauh lebih kompleks dari hal tersebut. Jauh sebelum sepasang kekasih menjalin hubungan, karena adanya cintalah mereka bersahabat, karena cintalah mereka saling membantu dalam segala hal dan karena cintalah mereka saling mengisi satu sama lain. Senyuman dan canda dalam pergaulan sehari-hari tak lepas dari kata cinta.

Perasaan ingin melindungi yang terkadang berlebihan, yang nantinya bisa memicu keposesifan dalam persahabatan dan berujung pada konflik, pun tidak lepas dari pengaruh cinta. Rasa ingin melindungi atau memiliki dalam pergaulan sehari-hari pun tak lepas dari adanya pengaruh cinta.

Selain semangat dan percaya diri, adanya cinta dalam hati kita adalah hal kuat yang membuat kita dapat berdiri di kaki sendiri. Bayangkan jadinya jika tidak ada cinta dalam hati kita? Hidup hingga waktu Saudara membaca artikel amatir ini pun rasanya tidak dapat dipastikan. Ada kalanya jiwa seseorang berada di tempat yang begitu dalam. Hati dan pikirannya benar-benar jatuh. Namun sesuatu yang membuat seseorang dapat bangkit kembali berdiri tegak adalah cinta. Bertahan dan melanjutkan hidup kedepan, tidak mengakhiri hidup dengan konyol disebakan karena cinta akan dirinya sendiri, cinta akan keluarga dan cinta akan orang-orang yang hadir dalam kesehariannya.

Begitu indahnya Tuhan hadirkan rasa cinta di setiap insan. Cinta satukan hati tiap insan dan karena cintalah setiap insan bersatu.

Minggu, 10 Juni 2012

BEING MATURE or... JUST GETTING OLDER


Everybody gets older and older as time goes by. Each person’s physically changes, but it doesn’t guarantee the way they act and think in every single day they live is also changing. In short, maturity doesn’t go along with the age growth.

 "In my opinion, maturity is a circumstance where a person is able to see and decide in a wise way which is good to do and not to do for him/her."

In some occasions, a mature person can also solve and handle any problem he/she faces without any difficulty.

As I said above that maturity doesn’t go along with the age growth, the way a person thinks and acts in daily life sometimes doesn’t reflect how old he/she is. I take an example from daily life. Teens around 17-18 years old are considered mature by most people. But I can’t deny that some of my friends are still crying when they break up with their boyfriend/girlfriend. They even write some sad tweets on Twitter and suddenly their Facebook is full of terrifying words and curses. 

If we take a look at their age, which most people consider them as mature persons, those messes in Twitter and Facebook reflect how childish they are. On the other hand, mature teens may think that their broken relationship with their beloved person is just an ordinary life cycle. They accept what happen to them as a consequence from being in a relationship. When someone agrees to go in a steady relationship, at that time he/she also agree to accept everything that might happen in his/her relationship, even when he/she breaks up. Mature teens seldom cry when they face problems. In other words, they always think positively.

In brief, the age doesn’t reflect someone’s maturity. He/she might be younger, but who says that they can’t be wiser or even more mature then those who are older. Maturity requires no age.

Rabu, 01 Desember 2010

UJIAN NASIONAL! PERLU?

National Examination is held by Indonesian government since many years ago. In the past, it called Ebtanas, UANAS, UNAS, Ujian Negara and many more. This is a national test held by the country every year for all students in the entire school in Indonesia who are in the highest grade in each school level. Elementary students, junior students and also senior high students face it every year. There are many opinions about this exam. Some students might agree with the test but there are also a huge number of students who refuse this test every year. Those opinions are absolutely normal and right. But for me, the National Examination is supposed to erase because of these reasons.

Firstly, it is not fair for all students. Why do I write that statement? In this case, it is not fair for students in junior and senior high school who had spent 3 years to study and even elementary students who studied for about 6 years. Their hard work for 3 years and 6 years is just paid by 3 or 4 days simple national exam. For junior and senior high students, they have to flash back the entire lesson that they had learn for about 3 or 2 years ago. They just have 3 or 4 months before the national exam to flash back the lesson. I’m sure it is hard for them and also for me.

The second point is the government is still not giving an action to prevent all the violation, dishonesty and problem during and after the examination. For example students who got the answer key and a person who overspreads the answer key to the students. This problem had become worst. The question is, “How can Indonesian become a good person in the future if they just cheating and cheating?” This is because nowadays, students are just relying on the answer keys. No matter right or wrong the answers are, but they still use it to help themselves. The biggest problem is, the government seems not care nor sees what really happen or even give some policies to prevent the problem. They seem blind and deaf. You know, much news reported that there are many violation and dishonesty during the exam. But unfortunately, from time to time, the problems still emerge and emerge.

The last one is, some abnormal attitudes emerge because of national examination. Nervous and scared during the examination is just normal. But, suicidal tendencies are completely abnormal. There are many cases that had happen. Because they were not passed the exam, some students are too disappointed and obsessed to finish themselves. This is because they don’t have strong mental to do the exam or maybe because of the other factors.

Jumat, 26 November 2010

Repotnya Pake Seragam Sekolah

Seragam sekolah itu adalah hal mutlak yang musti semua siswa-siswi punya kalo mau sekolah. Bahkan bisa dibilang itu udah jadi syarat mutlak. Semua tingkatan sekolah punya seragamnya sendiri-sendiri. Mulai dari merah-putih untuk siswa sekolah dasar, putih-biru untuk siswa menegah pertama dan gak ketinggalan putih-abu-abu khusus siswa menegah atas. Selain itu ada juga baju batik dan olahraga serta pramuka. Khusus baju batik dan olahraga, setiap seklah punya style-nya sendiri-sendiri. Setiap sekolah mendesain sendiri sekreatif dan se-colorful mungkin buat baju batiknya dan se-trendy atau se-sexy mungkin pakaian olahraganya. Seragam sekolah bukan hanya sekedar kemeja dan celananya, tapi juga meliputi dasi, topi, ikat pinggang, kaos kaki putih polos dan sepatu warna hita. Itu aturan standar yang biasanya sekolah tetapkan.

Karena mutlaknya suatu seragam sekolah, beberapa sekolah yang menerapkan disiplin ekstra di Indonesia bahkan menghukum murid-muridnya yang tidak memakai atau salah pakai seragam sekolah. Gua ambil contoh di sekolah gua. Gua sekolah di sekolah yang lumayan prestisius dengan peraturan yang super ketat di kota Cilegon. Cari aja sekolah yang peraturannya paling ketat atau overtight di Cilegon, itu pasti sekolah gua. Hehehe. Di sekolah gua, kesalahan dalam pemakaian seragam sekolah dikenakan beberapa sanksi yang beberapa diantaranya merugikan banget.

Bayangin aja, salah seragam sekolah, siswa akan dipulangkan ke rumah hanya untuk mengganti seragam sekolahnya yang salah jadwal dan lalu wajib kembali lagi kesekolah. Jika siswa tidak kembali ke sekolah dianggap alpha atau malas. Bayangkan saja! Bayangkan dan bayangkan! Hanya karena salah seragam sekolah, siswa atau siswi bisa kehilangan paling tidak 1 jam pelajaran atau terlambat ke kelas hanya untuk mengganti pakaiannya yang berbeda dari yang lainnya! Rumah satu siswa dan yang lainnya berada dalam jarak yang pasti beda-beda. Bukan bermaksud membanggakan sekolah atau sombong, tapi, beberapa siswa di sekolah gua rumahnya ada yang diluar kota Cilegon bahkan ada yang di Anyer yang jelas-jelas berlawanan arah dengan sekolah gua yang ada di arah Merak! So, harus muter dulu dong?! Contohnya aja saya punya teman namanya Nidaul Hasanah rumahnya di Ciceuri Kota Serang! Nah, sekarang kita ambil pahitnya aja deh, gimana kalo Nida lupa jadwal dan salah seragam? Haruskan Nida pulang kerumahnya nan jauh dimato hanya untuk mengganti seragam nya yang salah dan kehilangan at least 1 jam pelajaran atau lebih mengingat traffic jam di Cilegon dan Serang!?? Mending Donghae mau nganter!? Atau pihak sekolah mau nganter sih oke-oke aja.



Abis itu, menurut gua, pemakaian seragam sekolah merupakan satu tindakan yang bertolak belakang dengan kebijakan pemerintah secara umum yang berbunyi, WAJIB BELAJAR 9 TAHUN GRATIS! What’s the point kalo sekolah gratis tapi masih harus keluarin biaya buat beli seragam sekolah plus buku-buku paket yang harganya nonjok abis. Pernah gak liat di TV-TV ibu yang tidak dapat menyekolahkan anaknya hanya karena gak bisa beli buku paket dan seragam sekolah. Ironis kan? Sunguh ironis! Jadi ternyata seragam sekolah masih menjadi syarat mutlak untuk bersekolah. Menurut gua, sekolah gratis itu, segala sesuatunya yang berhubungan dengan sekolah adalah gratis! Karena di Indonesia nampaknya seragam sekolah adalah hal mutlak dan wajib maka sudah sepantasnya biaya seragam dan pakaian sekolah pun dimasukkan dalam kata GRATIS.

Hal yang menurut gua musti dilakuin adalah ke sekolah memakai baju bebas tetapi sopan. Suatu sekolah lebih terlihat colorful dengan baju yang gak monoton warnanya. Itung-itung buat seger mata dengan berbagai warna baju yang ada di sekolah dan berbagai cara berpakaian. Ada orang yang bilang bahwa memakai baju bebas bakal menimbulkan kecemburuan sosial karena bakal terjadi perbedaan berpakaian antara mereka yang beruntung dan kurang beruntung. You wanna know what I’m saying about that? That’s all salah. Itu salah sama sekali. Mikir dua kali dong, bung! Kita ke sekolah bukan buat fashion show atau eksibisi desainer atau hadir di red carpet premiere film! Kita kesana buat belajar! Jadi mau apapun pakaian kita kesekolah, So what! Yang kita pake ke sekolah gak akan mempengaruhi cara belajar kita kan? Tergantung niatnya ke sekolah mau ngapain. Selain itu, tanpa seragam sekolah dan memakai baju bebas, pengetahuan kita tentang cara berpakaian yang baik dan memilih pakaian yang baik dalam bepergian. Lagian juga, dengan baju bebas, kita lebih bisa mengekspresikan diri sendiri kan?

Oiya, nih ada contoh peraturan seragam sekolah yang sama sekali bertolak belakang dengan pemikiran gua. Di control book siswa sekolah gua, tertulis dalam Pasal 2 mengenai Pakaian Sekolah.

PASAL 2: Pakaian Sekolah

1.      Pakaian Seragam
Siswa wajib mengenakan pakaian seragam selama di lingkungan sekolah dengan ketentuan sebagai berikut:
a.       Umum
1.      Seragam sekolah lengkap dengan atributnya
2.      Sepatu hitam dan kaos kaki putih
3.      Ikat pinggang warna hitam
4.      Sopan, tidak ketat dan rapi sesuai ketentuan yang berlaku.
2.      Pakaian Putih Abu-abu
Siswa wajib memakai seragam putih abu-abu lengkap dengan dasi, topi, badge OSIS, nama lengkap, identitas sekolah. Setiap hari senin, selasa dan rabu atau pada hari lain yang ditentukan sekolah.
3.      Pakaian Batik
Siswa wajib memakai pakaian batik lengkap setiap hari kamis dan jumat atau pada hari lain yang ditentukan sekolah
4.      Pakaian Olahraga
Wajib memakai pakaian seragam olahraga saat pelajaran olahraga dan berganti   pakaian di sekolah.
5.      Pakaian Pramuka.
Siswa wajib memakai pramuka pada hari sabtu atau hari lain ditentukan sekolah.
Nah, itu sekilas tentang Pasal 2 di control book sekolah gua tentang seragam sekolah. Itu belum semua. Masih ada peraturan khusus lagi buat laki-laki dan perempuan. Itu gak perlu ditulis karena gua yakin kalian semua udah pada ngerti tentang isi dari poin-poin tersebut.

Berkali-kali pada butir-butir pasal diatas dituliskan kata wajib. Betapa tegasnya peraturan diatas. Gak ada kata sunnah ataupun makruh sekalipun. Sebagai siswa yang mematuhi tata tertib tersebut, melanggar berarti bunuh diri. Yaiyalah, gila aja. Liat aja sanksi-sanksinya dibawah ini.

BAB II: Pelanggaran dan Sanksi
Pasal 11: Sanksi
.......
8.            Tidak memakai seragam sesuai ketentuan sekolah.
a.       Tali sepatu bukan putih atau hitam
b.      Sepatu tidak dominan hitam
c.       Baju ketat dan transparan
d.      Pakaian seragam dicoret-coret
e.       Pakaian seragam dirobek
f.       Rok diatas maka kaki
g.      Celana tidak bisa ditarik samapai lutut (?)
h.      Baju dikeluarkan
i.        Jaket dan Sweater.

Memakai jaket dan sweater di sekolah dan jam pelajaran pun DILARANG!

Sanksinya antara lain:

1.      Pembinaan
2.      Dipulangkan untuk mengganti pakaian sesuai dengan ketentuan sekolah dan kembali lagi kesekolah.
3.      Apabila siswa tidak kembali dianggap alpha.
4.      Orang tua dipanggil dan membuat perjanjian.
5.      Disita, jika tidak diambil oleh wali murid dalam 3 hari kerja, maka akan menjadi milik sekolah.
6.      Membayar denda yang sudah ditentukan.
7.      Di potong

You see! Waw! Bejibun kan sanksinya. Nah itu yang buat gua males pake seragam ke sekolah. Pokoknya, from now on gua sangat bermimpi banget ke sekolah pake baju bebas kaya di luar negeri. Mimpi gua bukan mimpi yang gak beralasan. Lebih baik begitu menurutku.

Kamis, 18 November 2010

NYONTEK SERU

Nyontek sudah bukan menjadi ha lasing bagi semua orang. Khususnya di kalangan pelajar, nyontek sudah menjadi hal biasa dalam ulangan, tugas dan bahkan PR. Saya sendiri suka nyontek. Suka banget. Nggak tau kenapa pada awalnya dan berawal sejak kapan, sampai sekarang saya pun sering nyontek. Nyontek itu asyik kali! Mungkin sebagian orang yang “PINTAR” menganggap statement saya diatas adalah BODOH dan KONYOL.

Sebodo amat orang mau berpikir apa dengan statement saya diatas. Tapi yang saya rasain ya begitu. Kadang nyontek itu asyik juga, tapi kadang atau sering juga bikin bete karena di produsen contekan pelitnya minta ampun. Arti nyontek, gak perlu dijelasin. Secara umum semua udah tau bahwa nyontek itu –khususnya dalam belajar- perilaku melihat atau mencopy jawaban orang lain. Dan guru-guru berkata,”Anak-anak, jangan nyontek ya. Kerjakan sendiri-sendiri semampunya!” Bagi gua, seberbusa apapun guru berkata seperti itu, penyakit nyontek nggak akan mudah diilangin. Bahkan mungkin tidak bisa karena nyontek sudah seperti bagian dari budaya siswa.

Jelas tidak ada efek dari omongan,”Anak-anak jangan mencontek ya. Kerjakan sendiri-sendiri semampunya!” Lihat aja, seberusaha apapun siswa untuk tidak mencontek –kecuali jika dia belajar ketat malamnya-, kalo hasilnya jelek, guru kan bakal tetep berkicau dengan “merdunya”. Andai saja peringatan diatas diimbangi dengan melunaknya sikap guru pada siswa jika melihat siswa mendapat nilai jelek. Paling enggak,”Nilainya perlu ditingkatkan lagi ya. Ini sudah cukup bagus. Ibu/Bapak hargai usaha kamu.” Kedengerannya pasti lebih enak dan adem. Nah, jadi bisa disimpulkan bahwa salah satu faktor nyontek adalah karena takut semprotan dari guru dan orang tua jika dapat nilai jelek.

Yang kedua, kenapa nyontek udah menjadi seperti budaya di kalangan para siswa adalah karena kurangnya waktu belajar siswa. Liat aja, kebanyakan dari kita mulai erani nyontek mulai SMP atau SMA. Bandingkan dengan anak SD yang jarang atau bahkan tidak pernah nyontek karena mungkin mereka belom mengerti apa itu nyontek. Atau hal lain, mereka masih sangat patuh dan takut sama gurunya sehingga belom cukup berani untuk nyontek. Siswa SMP dan SMA mempunyai kegiatan yang lebihbanyak dari siswa SD. Contohnya ekskul. Saya ikut ekskul. Hispetika namannya. Mungkin anak lain ada yang ikut klub kimia, biologi, basket, futsal dll. Itu membuat mereka terlalu banyak aktivitas diluar dan capek pada malam hari sehingga waktu belajar sedikit dan sebagian tidak sempat mengerjakan PR. Ketika pagi hari, mereka datang ke sekolah dan….NYONTEK. Itulah yang terjadi pada saya dan mungkin sebagian dari teman saya juga merasakan hal yang sama.

Serada males kadang-kadang liat orang yang pelit akan contekan. Terkadang ada orang pintar yang bilang,“NYONTEK ITU DILARANG. HARUS KERJAIN SENDIRI!“
Tapi gua bukannya malah mikir tapi malah berkata dalam hati,“Ah muna lo coy! Fuckin lah kalo elo juga pasti pernah nyontek walaupun itu sedikit. Dan perasaan mau nyontek pasti ada!“ Tapi semangat liat orang yang bisa diajak kerja sama dalam mencontek menggebu-gebu.

Mencontek itu terkadang menjadi satu tantangan bagi gua dan mungkin siswa lain. Kita ambil contoh waktu ujian tengah semester atau ulangan akhir semester. Wow! Bayangin kalo tiba-tiba dapet pengawas yang udah kayak pawang harimau yang bawa cambuk dengan senyum menusuk dan kata-kata yang pedas. Wow nyontek bakal jadi tantangan seru. Nyontek bakal jadi hal yang sangat sulit buat dilakukan dan semua siswa bakal cari cara sebisa apapun untuk tidak ketahuan mencontek. Tapi kalo udah,”DOR! KENAPA KAMU LIAT JAWABAN TEMAN KAMU!!!?” itu bakalan jadi hal yang mungkin lucu dan menjadi bahan banyolan diantara para siswa sampai nanti pulang sekolah. Mungkin gertakan hany satu atau dua kali, tapi ketwa setelah ujiannya bisa sampe besok. Pasti habis itu banyak orang yang sharing gimana caranya nyontek dengan serunya dan ngebahas kejadian ketauan nyontek dengan ketawa-ketawanya.

Pernahkah Anda berpikir kalo nyontek juga bisa menjadi pengalaman berkesan selama massa sekolah???

Rabu, 17 November 2010

Dampak Tak Diduga Teknologi di Masa Depan

Teknologi sudah menjadi barang mutlak di era global ini. Apapun yang kita lakukan dalam kehidupan sehari-hari tidak lepas dari teknologi. Mulai dari bekerja menggunakan laptop atau computer, penggunaan internet dan jejaring social, mesin otomatis dalam pabrik sampai hal kecil seperti memfotokopi kertas pun tak luput dari sentuhan teknologi yang terus dikembangkan. Bahkan, di Negara-negera maju seperti Jepang dan Jerman, robot sudah mulai diproduksi dan digunakan di pabrik.

Di Jepang, telah digunakan ‘seorang’ robot yang membantu pelayan catering dalam membagikan makanan bagi karyawan dan karyawati dalam suatu perusahaan. Ini adalah suatu hal yang tidak dapat dipungkiri bahwa robot telah menjadi suatu hal mutakhir yang secara langsung dapat membantu meringankan pekerjaan manusia karena secara fisik pun, sebagian dari mereka berperawakan layaknya manusia berlapis baja.

Namun, apakah teman-teman pernah berpikir apa yang kira-kira akan terjadi di bumi ini beberapa puluh tahun kedepan sebagai dampak dari teknologi? Well, it’s time for you to check my fifth post!

Pertama, saya pernah berimajinasi bahwa beberapa puluh tahun kedepan, sebagian manusia mungkin tak dapat menggerakkan anggota tubuhnya secara sempurna seperti apa yang ‘nenek moyangnya’ lakukan sekarang ini. Sebenarnya ini adalah bentuk persetujuan saya terhadap imajinasi yang pernah dibuat sebelumnya.You know why? You guys pasti pernah menonton Doraemon the Movie yang menceritakan Nobita dan teman-teman tersesat di masa depan bersama robot-robot kan? Di masa depan, Nobita dan teman-teman bertemu dengan seorang bocah lelaki yang hanya dapat duduk di kursi roda dan duduk didalam pesawat kecilnya. Saat sang bocah mencoba berlari dari kawanan robot jahat, ia malah terjatuh karena kakinya yang tidak kuat menopang tubuhnya sendiri. Lalu diceritakan oleh sang professor tua bahwa sang bocah tidak terbiasa menggerakan anggota tubuhnya sejak kecil dikarenakan di zaman itu shampir semua pekerjaan di kota dilakukan oleh robot. Bahkan sampai pelayan restoran dan pembantu rumah tangga adalah robot.

Dari penggalan kartun diatas, berpikirlah saya bahwa, “Oh, bener juga ya!” Teman-teman pasti sudah mengerti apa inti ari penggalan cerita diatas. Bahwa penggunaan robot dimasa depan hanya membuat orang-orang menjadi malas. Akibat tak diduga yang pertama pun terimajinasi dengan baik.

Dampak yang kedua adalah kemungkinan bahwa semua kendaraan dimasa depan sebagian besar adalah kendaraan udara dan air. The reason is because of the high production of technology for many years which increases the global warming impact. Global warming! Lagi-lagi global warming. Saya sedikit bosan menulis kata-kata tersebut. Ah, tapi mau bagaimana lagi. Disitulah saya terbawa aliran imajinasi saya. Tingginya produksi teknologi dimasa depan dan semakin bertambahnya kebutuhan manusia modern setiap saat menyebabkan semakin bertambahnya permintaan akan robot. Akibatnya, akan banyak pabrik-pabrik dan perusahaan produsen robot bermunculan. Dari situ, sudah terpikir oleh kita apa yang akan terjadi selanjutnya adalah bertambahnya polusi udara dan meningkatnya kadar CO2 dalam ozon. Panas bumi pun meningkat tajam dan membuat es di kutub utara dan selatan mencair –mungkin seluruhnya jika ini berlangsung berpuluh-puluh tahun-, menenggelamkan pulau pulau yang didami manusia. Harus kita ingat juga bahwa bahan pembuatan robot adalah besi yang merupakan bahan unrenewable. Sewaktu-waktu, persediaan besi atau baja dalam bumi akan habis begitu saja disaat manusia dimasa depan sudah sangat tergantung oleh robot dan para teknologi pembantu lainnya. Bisa dibayangkan betapa ‘ruetnya’ saat itu! Damn, ngeri deh! Semoga kejadian unexpected kedua ini adalah hanya bullshit belaka karena memang tak seorang pun yang mengharapkan hal ini terjadi.

Well let’s move to the third point! Hal tak terduga yang mungkin terjadi dimasa depan akibat teknologi adalah munculnya ‘manusia dalam kapsul’ pada zaman tersebut. Manusia dalam kapsul atau the capsule human. Ya, begitulah saya menyebutnya. Jangan salah artikan kata-kata tersebut. Yang saya maksud manusia kapsul disini adalah para manusia yang seluruh tubuhnya dilapisi atau memakai sejenis kostum anti panas dan over cold dengan tabung oksigen besar di punggungya dan sepatu berselaput atau bermesin. Sunguh memang imajinasi bodoh! Tapi ini mungkin saja terjadi mengingat akan semakin tidak menentunya suhu dan cuaca di bumi jika global warming terus-menerus terjadi. Pada siang hari mungkin bumi akan bersuhu sama seperti kaldu bakso yang mendidih dan pada malam hari mungkin bisa sedingin salju di bulan Desember. Bayangkan saja berada di tengah cuaca seperti itu. Disiang hari, kulit manusia bisa melepuh sejadi-jadinya dan dimalam hari tulang pun menjadi kaku. Oksigen pun mulai sulit didapat karena tingginya kadar CO2 di atmosfer. Global warming memang sulit dihentikan, tapi bias dicegah.

Astaga! Bicara apa lagi aku ini! Imajinasi bodoh! Didn’t mama teach me how to imagine somethin?! At least not to get closer of being crazy. Hah!

Well boys and girls, that’s my fifth post in my new blog. Let me see your comment ‘bout that! To share with, you can see me on:

Twitter    : @boogiebungrendy

Thanks for viewing and leaving your great comment!